Melakukan
Uji Protein dalam Urin
1. Tujuan :
Untuk Mengetahui uji protein
pada urin dengan asam asetat2. Mengetahui besarnya kandungan protein yang
terdapat pada urin
2.Pembahasan :
Pada praktikum uji protein melalui pencampuran asam
asetat pada urin bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan protein yang
terkandung pada urin. Pengamatan ini dilakukan dengan cara memasukkan urin ke
dalam tabung reaksi hingga 2/3 tabung kemudian tabung reaksi dimiringkan hingga
45 derajatagar bagian atas tabung dapat dipanaskan sampai mendidih selama 30
detik.Pemanasan ini bertunjuan untuk proses denaturasi pada urin agar terjadi
3. Pendahuluan :
Penetapam kadar protein dalam urin biasanya dinyatakan
berdasarkantimbulnya kekeruhan pada urin. Karena padatnya atau kasarnya
kekeruhan itumenjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada, maka
menggunakan urinyang jernih menjadi syarat yang penting.Salah satu uji protein
urin yang cukup peka adalah dengan melalui pemanasan urin dengan asam asetat.
Pemberian asam asetat dilakukan untukmencapai atau mendekati titik iso-elektrik
protein, sedangkan pemanasanbertujuan untuk denaturasi sehingga terjadilah
presipitasi.
4. Dasar
Teori :
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan
untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Kandungan urine bergantung keadaan kesehatan dan makanan sehari-hari
yang dikonsumsi oleh masing-masing individu.
Individu normal mempunyai pH
antara5 sampai 7. Banyak faktor yang memperngaruhi pH urine seseorang adalah makanan
sehari-hari dan ketidak seimbangan hormonal.
Warna urine adalah kuning keemasan yang dianggap berasal dari
emas.Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan
dari dalam tubuh.
v
Analisis urin secara fisik meliputi
pengamatan warna urin, berat jeniscairan urin dan pH serta suhu urin. Sedangkan
analisis kimiawi dapat meliputianalisis glukosa, analisis protein dan analisis
pigmen empedu.
v
Untuk analisiskandungan protein ada
banyak sekali metode yang ditawarkan, mulai darimetode uji millon sampai
kuprisulfa dan sodium basa.
v
Yang terakhir adalah analisis secara
mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah mikroskop sehingga
akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalamurin tersebut
Cara penilaian uji protein adalah
sebagai berikut :
NILAI SIMBOL DESKRIPSI
Ø
Negatif - Tidak ada kekeruhan sedikitpun
Ø
Positif + 1+ Kekeruhan ringan tanpa
butir-butir; kadar protein rata-rata 0,01-0,05%
Ø
Positif ++ 2+ Kekeruhan mudah dilihat
dan nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut kadar protein kira-kira 0,05-0,2%
Ø
Positif+++ 3+ Jelas keruh dengan kepingan-kepingan;
kadar protein kira-kira 0,02-0,5%
Ø Positif ++++4+ Sangat keruh dengan kepingan ±kepingan besar
atau bergumpal-gumpal atau memadat; kadar protein kira-kira lebih dari 0,5%.
Jikaterdapat lebih dari 3% protein akan membeku.
5. Alat dan Bahan :
ü Tabung reaksi
ü Alat pembakar
(Bunsen)
ü Penjepit
tabung
ü Pipet
ü Senter
ü Karton Hitam
ü Urin
ü Asam asetat 3-6%
ü Paraffin
6. Cara Kerja :
1. Masukkan urin ke dalam tabung reaksi hingga mengisi
2/3 tabung
2. Jepit
tabung pada bagian bawah, miringkan tabung sekitar 45 derajat sehingga bagian
atas tabung dapat dipanasi di atas nyala api sampai mendidih selama 30 detik.
3. Berikan
penyinaran pada tabung sehingga sinar berpantul dari bagianberlatar karton
berwarna hitam
4. Perhatikan teerjadinya kekeruhan di lapisan atas urin
tersebut. Bandingkan kejernihannya dengan urin yang tidak dipanasi pada bagian
bawah tabung.Jika terjadi kekeruhan, maka itu disebabkan oleh protein, tetapi
mungkin jugakarena Kalsium Fosfat atau Kalsium Karbonat.
5. Untuk menentukan apakah kekeruhan yang terjadi akibat
Kalsium Fosfat maka bila ke dalam urin yang masih panas tersebut di teteskan
3-5 teteslarutan asam asetat 3-6% maka kekeruhan akan hilang, tetapi
dengandisertai pembentukan gas. Jika kekeruhan tetap ada atau menjadi bertambah
keruh berarti uji protein tersebut positif.
6. Panaskanlah sekali lagi nagian atas tebung tersebut
sampai mendidih dankemudian berikan penilaian terhadap pemeriksaan protein urin
tersebut.
7. Catat Hasil Pengamatan