Rabu, 07 November 2012

uji protein urin


Melakukan Uji Protein dalam Urin


1. Tujuan :
Untuk  Mengetahui uji protein pada urin dengan asam asetat2. Mengetahui besarnya kandungan protein yang terdapat pada urin


2.Pembahasan :
Pada praktikum uji protein melalui pencampuran asam asetat pada urin bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan protein yang terkandung pada urin. Pengamatan ini dilakukan dengan cara memasukkan urin ke dalam tabung reaksi hingga 2/3 tabung kemudian tabung reaksi dimiringkan hingga 45 derajatagar bagian atas tabung dapat dipanaskan sampai mendidih selama 30 detik.Pemanasan ini bertunjuan untuk proses denaturasi pada urin agar terjadi


3. Pendahuluan :
Penetapam kadar protein dalam urin biasanya dinyatakan berdasarkantimbulnya kekeruhan pada urin. Karena padatnya atau kasarnya kekeruhan itumenjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada, maka menggunakan urinyang jernih menjadi syarat yang penting.Salah satu uji protein urin yang cukup peka adalah dengan melalui pemanasan urin dengan asam asetat. Pemberian asam asetat dilakukan untukmencapai atau mendekati titik iso-elektrik protein, sedangkan pemanasanbertujuan untuk denaturasi sehingga terjadilah presipitasi.




4. Dasar Teori :
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Kandungan urine bergantung keadaan kesehatan dan makanan sehari-hari yang dikonsumsi oleh masing-masing individu.
 Individu normal mempunyai pH antara5 sampai 7. Banyak faktor yang memperngaruhi pH urine seseorang adalah makanan sehari-hari dan ketidak seimbangan hormonal.
Warna urine adalah kuning keemasan yang dianggap berasal dari emas.Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.

v Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jeniscairan urin dan pH serta suhu urin. Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputianalisis glukosa, analisis protein dan analisis pigmen empedu.

v Untuk analisiskandungan protein ada banyak sekali metode yang ditawarkan, mulai darimetode uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa.


v Yang terakhir adalah analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah mikroskop sehingga akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalamurin tersebut






Cara penilaian uji protein adalah sebagai berikut :

NILAI SIMBOL DESKRIPSI
Ø  Negatif - Tidak ada kekeruhan sedikitpun
Ø  Positif + 1+ Kekeruhan ringan tanpa butir-butir; kadar protein rata-rata 0,01-0,05%
Ø  Positif ++ 2+ Kekeruhan mudah dilihat dan nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut    kadar protein kira-kira 0,05-0,2%
Ø  Positif+++ 3+ Jelas keruh dengan kepingan-kepingan; kadar protein kira-kira 0,02-0,5%
Ø Positif ++++4+ Sangat keruh dengan kepingan ±kepingan besar atau bergumpal-gumpal atau memadat; kadar protein kira-kira lebih dari 0,5%. Jikaterdapat lebih dari 3% protein akan membeku.


5. Alat dan Bahan :
ü Tabung reaksi
ü Alat pembakar (Bunsen)
ü Penjepit tabung
ü Pipet
ü Senter 
ü Karton Hitam
ü Urin
ü Asam asetat 3-6%
ü Paraffin

6. Cara Kerja :
1. Masukkan urin ke dalam tabung reaksi hingga mengisi 2/3 tabung
2. Jepit tabung pada bagian bawah, miringkan tabung sekitar 45 derajat sehingga bagian atas tabung dapat dipanasi di atas nyala api sampai mendidih selama 30 detik.
3. Berikan penyinaran pada tabung sehingga sinar berpantul dari bagianberlatar karton berwarna hitam
4. Perhatikan teerjadinya kekeruhan di lapisan atas urin tersebut. Bandingkan kejernihannya dengan urin yang tidak dipanasi pada bagian bawah tabung.Jika terjadi kekeruhan, maka itu disebabkan oleh protein, tetapi mungkin jugakarena Kalsium Fosfat atau Kalsium Karbonat.
5. Untuk menentukan apakah kekeruhan yang terjadi akibat Kalsium Fosfat maka bila ke dalam urin yang masih panas tersebut di teteskan 3-5 teteslarutan asam asetat 3-6% maka kekeruhan akan hilang, tetapi dengandisertai pembentukan gas. Jika kekeruhan tetap ada atau menjadi bertambah keruh berarti uji protein tersebut positif.
6. Panaskanlah sekali lagi nagian atas tebung tersebut sampai mendidih dankemudian berikan penilaian terhadap pemeriksaan protein urin tersebut.
7. Catat Hasil Pengamatan